Langsung ke konten utama

peluk aku ya Rabb

malam tadi, aku baru bisa memejamkan mata sekitar pukul 1 sepersekian menit.
kemudian, tak lupa ku pastikan alarm di handphoneku terjadwal pada jamnya.
setelah melakukan rutinitas sebelum tidur, aku berusaha memejamkan mata dan berkata " ya Allah bangunkan aku jam 3 pagi, aku ingin solat malam",
entah mungkin memang malam itu merupakan kesempatan untuk berjumpa dengan Rabbku diwaktu sepertiga malam yaag sangat ku nantikan,
aku bangun untuk mematikan alarm yang berdering lalu ku beranjak untuk mengambil air wudhu,
selesai solat. aku menangis disepanjang doaku, aku tak kuat mengadukan beban cobaan yang datang padaku saat ini,
jika ada mata yang dapat melihatku tadi malam, mungkin dapat membaca bagaimana rapuhnya diri ini.
badanku bergetar, pipiku basah karena deraian air mata yang tak kunjung menyudahi,
"apakah harus seberat ini ya Rabb, mengapa cobaan ini datang bertubi - tubi",
"apa Kau tak salah memberikan ujian ini padaku? mengapa harus aku yang merasakan sakit seperti ini, ini sakit sekali ya Rabb"
aku menangis sejadinya, aku tak peduli jika aku lemah dihadapan Rabbku sendiri, biar Dia tau aku tak mampu berjuang seorang diri, aku sangat membutuhkan uluran kasih sayangNya,
"ya Allah, jika Kau titipkan rasa sakit ini padaku, titipkan juga kekuatan agar aku dapat melewati semua ini",
"bawa diri ini lebih dekat padaMu, karna hanya padaMu lah aku kembali ya Rabb",
"peluk diri ini ya Rabb, jangan tinggalkan aku seorang diri"
setelah semua perasaan yang mengganjal dihatiku ini ku ceritakan pada Rabbku, hati ini mulai dapat bernapas lagi,
"aku percaya jika kuasaMu lebih besar dari apapun yang ada disemesta ini ya Rabb, dan masalahku ini pasti akan segera menemukan jalan keluar, aku percaya pertolonganMu akan segera ku temui,
bantu aku menemukan jalanNya dan pertemukan aku dengan orang - orang yang selalu membuatku mengingatMu ya Rabb",
"ya Rabb, peluklah aku. berikanlah kekuatan untuk menghadapi semuanya"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hi, i'm back

Ini adalah diary pertama yang ku tulis setelah ratusan purnama, cerita pertama ini bukan tentang orang lain. Tapi ini adalah sefruit cerita kehidupan, moment of the truth, atau bahkan hal - hal random yang mungkin gak bisa dibagikan ke semua orang. Jadi yang tau link ini adalah orang yang beruntung karena kamu martabak. Eaaa Btw hari ini kebetulan pagi tadi aku lagi diuji banget mentalnya, sampai didetik aku ngetik pesan itupun aku sambil gemeteran plus hampir keringet dingin krn difitnah yang bukan - bukan sama orang yang sudah ku anggap seperti keluarga. Aku gak akan ceritain detailnya seperti apa, tapi yang aku petik dari kejadian itu adalah bahwa setiap orang itu pasti punya traumanya masing - masing, jadi please be aware dan jangan pernah mainin trauma orang. Sekecil apapun bentuk traumanya! Tapi karena aku bukan anak psikologi jadi aku gak punya penjelasan ilmiah yang gimana - gimana tentang hal ini. Yang jelas dari kejadian hari ini aku sadar, bahwa toxic people itu pasti ada di...

Untukmu yang kemarin katanya menyukaiku

Mungkin perasaanmu benar, yang pernah menilai jika sikapku berubah dari awal kita pertama kali bertemu. Ya, baru sekarang aku membenarkan penilaianmu itu. Mungkin sekarang akan muncul pertanyaan “mengapa baru sekarang menjelaskannya?” Akan ku jawab, “ karena aku menunggu waktu yang tepat”. Jujur saja, aku hanya berniat berteman baik denganmu. Bukan untuk menjadi yang special dihidupmu. Akupun tidak sedang mencari, aku sedang memperbaiki diri. Karena aku ingin ditemukan oleh orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Aku sudah tidak ingin lagi membuang waktu berhargaku untuk orang yang salah “lagi”. Jujur aku sudah lelah untuk semua itu. Maka dari itu, sikapku berubah ketika ku tau kau sebaik itu karna kau menaruh rasa padaku. Bukan aku tidak suka jika ku tau kau yang menyukaiku, aku hanya tidak ingin membuatmu berharap. Mungkin dengan caraku acuh padamu, membuat dirimu sadar jika rasa sayang yang diungkapkan sebelum adanya AKAD takkan ada artinya. Selagi l...

Aku ingin kembali

Aku rindu masa laluku Masa dimana aku tau siapa diriku dan semua yang ku jalani terasa begitu sederhana Masa lalu yang ringan bebannya, sehingga banyak tawa yang tercipta namun dukapun tak terlalu membebaniku Saat ini, aku merasa sudah melangkah terlalu jauh Aku tersesat dalam jalan yang begitu dingin dan entah kemana aku harus kembali melangkah Aku tidak mengenal lagi siapa diriku, dan hatiku pun beku seperti mati rasa Aku ingin berhenti saat ini juga, karna aku mulai lelah mencari jalan mana yang harus ku lalui Aku bahkan tak ingat kapan terakhir kalinya aku tersenyum tanpa beban Aku merindukan suasana itu Suasana kedamaian dan ketenangan tanpa dibayang-bayangi kelamnya masa yang begitu gelap bagiku Aku ingin kembali masa itu Andai aku bisa, aku tak ingin hidup dalam kebimbangan karna tak tau arah jalan hidupku sendiri Aku merasa lebih kesepian berkali lipat dibanding pada masa itu Aku seperti tak punya tujuan hidup Gelap sekali saat ini Aku takut meraba jalan ku sendi...