Selasa, 05 Februari 2019

Menyerah atau lanjutkan


Masih di tempat yang sama, kebetulan sedang tanggal merah hari itu dibulan feburari 2019.
Sehabis membahas tuntas tentang gelisahanku kepada teman yang begitu dekat dengan seseorang yang kusuka.
Setibanya dirumah, aku menyadari satu hal.
Jika perasaanku tak salah, namun waktulah yang mempertemukanku dengan keadaan yang salah.
Sebetulnya aku tidak ingin berjuang sebagaimana orang yang harus memperjuangkan perasaannya.
Yang ku tau, jika dia juga memiliki perasaan yang sama denganmu, dia takkan mau melihatmu berjuang sendirian.
Karna cinta yang baik adalah yang memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan bersama bukan hanya seorang diri.
Aku masih tak bisa berharap banyak dengan perasaan yang masih ku jaga entah sedari kapan dan akan sampai kapan.
Jalanku masih abu, belum nampak harus ku arahkan kemana.
Yang sampai saat ini ku belum ketahui dengan pasti, yaitu perasaannya.
Entah apa yang dia rasakan padaku.
Aku tak dapat menebaknya sedikitpun.
Sesulit itu menembus perasaannya.
Mungkin ini hal tersulit yang pernah ku alami, yaitu mengendalikan pikiran dan perasaanku yang ingin sekali masuk sedikit kehatinya, namun sulit sekali.
Dan dengan usaha seperti apa yang layak ditunjukan untuknya.
Sampai saat ini dia masih ku pantau dari kejauhan karna aku belum berani untuk mengambil langkah yang nyata.
Aku masih disini, menunggu waktu yang tepat.
Semoga munculku nanti akan membawa harapan bukan perpisahan.
Semoga dan aamiin.



Anita Rahman, ku menulis ini di hari selasa yang abu di tanggal 5 februari 2019 tepatmya di rumah yang sama waktu 23.30 Jakarta Bagian Duren Sawit. Tapi aku baru mengetiknya masih di tempat yang sama dan diatas kursi yang tak pernah berubah bentuknya. Tepatnya jam 11.26 hari ini, rabu 6 februari 2019 waktu Jakarta Bagian Selatan

Jatuh cinta lagi


Minggu, di awal februari 2019 tepatnya didalam rumah kecil yang sudah 20 tahun lebih aku tinggali, dengan kondisi hujan yang cukup deras diluar rumah, kemudian ditemani suara gemuruh petir yang menyambar berkali – kali.
Aku yang sedari kemarin dibuat galau karena merasa jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya pada orang sama.
Ya… aku jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya pada orang yang sama.
Orang yang sampai saat ini aku tak pernah tau tentang perasaannya.
Orang yang tak pernah melihat kehadiranku.
Tak pernah memberi sedikitpun harapan padaku.
Tak pernah peduli padaku.
Apalagi pada perasaanku.
Padahal dia adalah orang yang selalu saja singgah dipikiranku.
Selalu dan akan tetap begitu.
Aku tak pernah paham dengan jalan cintaku sendiri.
Jika ditanya soal mau sampai kapan aku tak berani mendekatinya, aku takkan mungkin bisa menjawab.
Karna aku sendiripun tak pernah tau akan sampai kapan memendam perasaan ini.
Semoga waktu dapat mempertemukan aku diwaktu dan dikeadaan yang tepat, semoga dan aamiin.


Anita Rahman, ku menulis ini di hari minggu yang dingin di tanggal 3 februari 2019 tepatnya di Jakarta bagian duren sawit. Tapi aku baru mengetiknya di tempat yang sama dan dikursi yang sama hari ini, rabu 6 februari 2019. Tepatnya jam 09.30 waktu Jakarta Bagian Selatan

Untukmu yang kemarin katanya menyukaiku



Mungkin perasaanmu benar, yang pernah menilai jika sikapku berubah dari awal kita pertama kali bertemu.
Ya, baru sekarang aku membenarkan penilaianmu itu.
Mungkin sekarang akan muncul pertanyaan “mengapa baru sekarang menjelaskannya?”
Akan ku jawab, “ karena aku menunggu waktu yang tepat”.
Jujur saja, aku hanya berniat berteman baik denganmu.
Bukan untuk menjadi yang special dihidupmu.
Akupun tidak sedang mencari, aku sedang memperbaiki diri.
Karena aku ingin ditemukan oleh orang yang tepat dan di waktu yang tepat.
Aku sudah tidak ingin lagi membuang waktu berhargaku untuk orang yang salah “lagi”.
Jujur aku sudah lelah untuk semua itu.
Maka dari itu, sikapku berubah ketika ku tau kau sebaik itu karna kau menaruh rasa padaku.
Bukan aku tidak suka jika ku tau kau yang menyukaiku, aku hanya tidak ingin membuatmu berharap.
Mungkin dengan caraku acuh padamu, membuat dirimu sadar jika rasa sayang yang diungkapkan sebelum adanya AKAD takkan ada artinya.
Selagi lagi aku minta maaf, aku bukan menjauhi atau lupa padamu.
Aku hanya tidak ingin membuatmu terus menerus berharap.
Semoga kita tetap menjadi teman baik tanpa melibatkan perasaan.


Tertanggal hari ini
Masih ditempat yang sama



Salam dari temanmu
anita rahman, 31 Januari 2019