Langsung ke konten utama

Postingan

Hi, i'm back

Ini adalah diary pertama yang ku tulis setelah ratusan purnama, cerita pertama ini bukan tentang orang lain. Tapi ini adalah sefruit cerita kehidupan, moment of the truth, atau bahkan hal - hal random yang mungkin gak bisa dibagikan ke semua orang. Jadi yang tau link ini adalah orang yang beruntung karena kamu martabak. Eaaa Btw hari ini kebetulan pagi tadi aku lagi diuji banget mentalnya, sampai didetik aku ngetik pesan itupun aku sambil gemeteran plus hampir keringet dingin krn difitnah yang bukan - bukan sama orang yang sudah ku anggap seperti keluarga. Aku gak akan ceritain detailnya seperti apa, tapi yang aku petik dari kejadian itu adalah bahwa setiap orang itu pasti punya traumanya masing - masing, jadi please be aware dan jangan pernah mainin trauma orang. Sekecil apapun bentuk traumanya! Tapi karena aku bukan anak psikologi jadi aku gak punya penjelasan ilmiah yang gimana - gimana tentang hal ini. Yang jelas dari kejadian hari ini aku sadar, bahwa toxic people itu pasti ada di...
Postingan terbaru

masih tentang kemarin

ku kira cerita tentangmu sudah takkan pernah ada lagi. tapi ku salah, tepatnya kemarin Sabtu 16 Maret 2019 kau membuat cerita lagi dalam hidupku. cerita yang mungkin hanya dapat ku nikmati sendiri. tapi tak mengapa, ku sudah terbiasa dengan semua rasa itu. ceritanya bermulai saat kau duduk disampingku "lagi". tak pernah terbayangkan akan seperti itu keadaannya. perasaan yang coba ku kubur selama hampir satu bulan, kemarinpun muncul dengan gagahnya. "sial"(ucapku dalam hati) kenapa harus seperti ini lagi, mengapa mudah sekali perasaan itu muncul saat sudah bersusah payah ku kubur dalam - dalam! perasaan itu tersenyum dengan sangat lama hingga kelas berakhir. tingkah bodohku pun muncul saat aku bingung harus berbuat apa. ingin ku ajak berbincangpun bibirku tak dapat mengucapkan sepatah atau dua patah kata kepadanya. mati dan membeku begitu saja. ah hati, lemah sekali kau! aku benci pada hatiku sendiri!! ditulis di jam kosong saat bekerja, namun b...

Menyerah atau lanjutkan

Masih di tempat yang sama, kebetulan sedang tanggal merah hari itu dibulan feburari 2019. Sehabis membahas tuntas tentang gelisahanku kepada teman yang begitu dekat dengan seseorang yang kusuka. Setibanya dirumah, aku menyadari satu hal. Jika perasaanku tak salah, namun waktulah yang mempertemukanku dengan keadaan yang salah. Sebetulnya aku tidak ingin berjuang sebagaimana orang yang harus memperjuangkan perasaannya. Yang ku tau, jika dia juga memiliki perasaan yang sama denganmu, dia takkan mau melihatmu berjuang sendirian. Karna cinta yang baik adalah yang memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan bersama bukan hanya seorang diri. Aku masih tak bisa berharap banyak dengan perasaan yang masih ku jaga entah sedari kapan dan akan sampai kapan. Jalanku masih abu, belum nampak harus ku arahkan kemana. Yang sampai saat ini ku belum ketahui dengan pasti, yaitu perasaannya. Entah apa yang dia rasakan padaku. Aku tak dapat menebaknya sedikitpun. Sesulit itu m...

Jatuh cinta lagi

Minggu, di awal februari 2019 tepatnya didalam rumah kecil yang sudah 20 tahun lebih aku tinggali, dengan kondisi hujan yang cukup deras diluar rumah, kemudian ditemani suara gemuruh petir yang menyambar berkali – kali. Aku yang sedari kemarin dibuat galau karena merasa jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya pada orang sama. Ya… aku jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya pada orang yang sama. Orang yang sampai saat ini aku tak pernah tau tentang perasaannya. Orang yang tak pernah melihat kehadiranku. Tak pernah memberi sedikitpun harapan padaku. Tak pernah peduli padaku. Apalagi pada perasaanku. Padahal dia adalah orang yang selalu saja singgah dipikiranku. Selalu dan akan tetap begitu. Aku tak pernah paham dengan jalan cintaku sendiri. Jika ditanya soal mau sampai kapan aku tak berani mendekatinya, aku takkan mungkin bisa menjawab. Karna aku sendiripun tak pernah tau akan sampai kapan memendam perasaan ini. Semoga waktu dapat mempertemukan aku diwaktu dan dike...

Untukmu yang kemarin katanya menyukaiku

Mungkin perasaanmu benar, yang pernah menilai jika sikapku berubah dari awal kita pertama kali bertemu. Ya, baru sekarang aku membenarkan penilaianmu itu. Mungkin sekarang akan muncul pertanyaan “mengapa baru sekarang menjelaskannya?” Akan ku jawab, “ karena aku menunggu waktu yang tepat”. Jujur saja, aku hanya berniat berteman baik denganmu. Bukan untuk menjadi yang special dihidupmu. Akupun tidak sedang mencari, aku sedang memperbaiki diri. Karena aku ingin ditemukan oleh orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Aku sudah tidak ingin lagi membuang waktu berhargaku untuk orang yang salah “lagi”. Jujur aku sudah lelah untuk semua itu. Maka dari itu, sikapku berubah ketika ku tau kau sebaik itu karna kau menaruh rasa padaku. Bukan aku tidak suka jika ku tau kau yang menyukaiku, aku hanya tidak ingin membuatmu berharap. Mungkin dengan caraku acuh padamu, membuat dirimu sadar jika rasa sayang yang diungkapkan sebelum adanya AKAD takkan ada artinya. Selagi l...

peluk aku ya Rabb

malam tadi, aku baru bisa memejamkan mata sekitar pukul 1 sepersekian menit. kemudian, tak lupa ku pastikan alarm di handphoneku terjadwal pada jamnya. setelah melakukan rutinitas sebelum tidur, aku berusaha memejamkan mata dan berkata " ya Allah bangunkan aku jam 3 pagi, aku ingin solat malam", entah mungkin memang malam itu merupakan kesempatan untuk berjumpa dengan Rabbku diwaktu sepertiga malam yaag sangat ku nantikan, aku bangun untuk mematikan alarm yang berdering lalu ku beranjak untuk mengambil air wudhu, selesai solat. aku menangis disepanjang doaku, aku tak kuat mengadukan beban cobaan yang datang padaku saat ini, jika ada mata yang dapat melihatku tadi malam, mungkin dapat membaca bagaimana rapuhnya diri ini. badanku bergetar, pipiku basah karena deraian air mata yang tak kunjung menyudahi, "apakah harus seberat ini ya Rabb, mengapa cobaan ini datang bertubi - tubi", "apa Kau tak salah memberikan ujian ini padaku? mengapa harus aku yang mer...

boleh aku rindu?

hai.... iya kamu yang sedang menari - nari indah dalam pikiranku aku rindu.... aku tau jika hanya aku yang merasakannya dan sama sekali tidak ada harapan untuk dapat dirindukan kembali olehmu aku tidak jahat bukan? membiarkan perasaan ini tetap tumbuh ditempat yang bukan seharusnya dan bukan jalannya pada tepatnya tapi kubiarkan tumbuh dan terus berkembang setiap saatnya ya tak apa, biarpun sakit aku tetap menikmatinya karna bagaimanapun aku tidak pernah memaksakan keadaan untuk dapat kau terima dan mengerti biarkan saja seperti ini jalannya aku tak pernah menyesali apapun karna disepertiga malamku, selalu kusisipkan namamu nama yang tidak akan asing bagiNya akupun tak tau bagaimana harus menyampaikannya aku hanya tau perasaan ini muncul dan tumbuh begitu saja andai bisa kuberikan saja perasaan ini padamu biar tak perlu kurasakan lagi pedihnya rindu sendiri seperti ini kejam kau rindu selalu datang tanpa mengenal waktu kau tau jika ini sakit? mungkin kau takkan mau...